Kamis, 19 Agustus 2010

Latihan di bulan Puasa


Bismillah…

Siapa bilang kalau bulan puasa kita ga perlu olah raga?? Ayo, ngaku siapa yang bilang??Lho kok diem aja. Ya sudah kalau tidak mau mengaku berarti .....(isilah titik - titik disamping). Kalau ada yang ga mau capek saat puasa berarti dia orang yang lemah (termasuk saya., hehe). Perang Badar saja yang dilakukan di padang pasir yang tandus dan panas Rasulullah saw tetap melakukan perang tersebut. Nah ini kita yang hidup di daerah tropis yang tidak gersang masa K.O disuruh latihan cuman 1 - 2 jam??

Akhirnya hari ini datang juga, ahad 15 Agustus 2010. Artinya sore nanti latihan thifan, latihan pada saat bulan puasa. Hmmmmm…kayak gimana ya latihanya??. Ah… gimana nanti aja lah yang  penting sekarang mah sms dulu teman – teman (Pulsa oh pulsa…maaf kau harus akau buang lagi. *Boong banget orang gratis kok nge sms nya*), Ya sudah akhirnya Sms dikirim, (beberapa saat kemudian) sms diterima, bertuliskan :

“af1 saya ga bisa ikut karena
……”

Huhuhu sedih juga, kemudian berikutnya sms diterima lagi, isinya :

“af1 saya ga bisa ikut karena……”

Dan sterusnya begitulah isi sms dari teman – teman saya, *ga pada kreatif mode:  on* (karena isinya sama). Fyuh tinggal 1 orang lagi nih yang jadi harapan,  kemudian seonggok  fulan pun mau hadir latihan (fitriasari-red). Akhirnya ada teman juga, walaupun harus dibijuk dengan kata – kata seperti ini

“Fit walaupun berdua hayulah kita latihan, sekalian benerin seragam. Klo ga sekarang kapan lagii coba??” (maksa secara halus ala diplomat, hehe…) .



Tiba – tiba dia tidak bisa  ikut karena terjebak oleh hujan. Huhuhu…kagak jadi latihan ini mah, ya sudahlah biar aku sms t’ isma, sms pun dikirim. (Beberapa saat kemudian) SMS diterima. Alhasil bersedialah saya latihan walau seorang (jadi inget seseorang  yang nulis kalimat di facebooknya kalau hanya ada satu orang yang latihan thifan maka itu adalah aku) dan sambil berdoa kembali saya kirimkan sepucuk SMS ke fitri

“Fif insya Allah saya mau latihan walaupun olangan, klo berubah pikiran untuk latihan nyusul aja yah,…”

Fitri pun terharu atas ke luar biasaan pengirim sms yang berani maju ke medan latihan walau seorang (Lebaybinnarsis,bae_ahklobukankitasiapalagicoba??!!@@@$#$.com) sehingga dia pun mau datang (Horeeeee jadi berdua, heuheu)

Latihan pun dimulai dengan pemanasan dan mengulang jurus 1 – 12, kemudian masuk ke jurus 13, 14, 15, 16. T_T* puyeng juga, dah gitu jurusnya lumayan membingungkan karena banyak variasi dan muter – muternya (tapi bukan kaya cinderela lagi dansa). Berbeda dengan jurus 1 – 12 yang merupakan basic atau dasar dari bela diri (pendapat ini hasil ijtihad sendiri). Wah rugi ini mah, pasti bakal rugi yang ga datang latihan. Rugi ga dapet pusingnya (pak dosen bilang klo pusing berarti mikir).

Teruslah diulang – ulang jurus 13 – 16 dan cukup membuat saya untuk minum 3 gelas air sesudahnya, tentu saja pada saat buka puasa minumnya.

Dari latihan hari ini saya mengambil kesimpulan, latihan itu sama kayak kuliah. Dosen ga akan terlalu peduli kita mau masuk atau ga yang penting ujian bias, tapi pada kenyataanya yang sering masuk aja keteteran mengikuti materi yang disampaikan oleh bapak disen, apalagi yang ga masuk. Nah sama halnya seperti latihan, pembimbing kita tidak akan bias memaksa kita untuk datang latihan tapi kalau ga dating latihan pasti ketinggalan. Mending klo kita termasuk orang yang cerdas jadi bias cepat menangkap materi. Kalau kita termsuk yang lemot, pasti deh keteteran. Selain itu frekuensi latihan yang tidak rutin bukanya menambah stamina atau kesehatan tapi justru biasanya malah jadi boomerang buat kita, misalnya gampang sakit, gampang capek dsb…(Ko jadi serius gini??). Mungkin itulah pengalaman hari ini, ga tahu nyambung atau ga, yang pasti saya sudah mengantuk, kalau anda belum mengantuk silakan saja terus membaca jangan memaksa – maksa saya, karena saya tahu anda tidak punya no. HP saya.

0 comments:

Posting Komentar