Ketika masuk menjadi anggota puteri gading, saya sempat berpikir kenapa namanya mesti putri gading??. Kenapa ga putri gadang aja??(maksa.com) atau yang lain mengapa mesti putri gading. Setelah berkunjung dan bersilaturahim ke putri thifan akhirnya saya tahu bahwa puteri gading adalah nama seorang anak raja sungai serut (Bengkulu) yang cantik jelita bagaikan bidadari. Ini dia kisah tentang dang puteri :
PUTERI GADING CEMPAKA
Dahulu kala di wilayah Bengklu terdapat sebuah kerajaan bernama kerajaan sungai serut dengan raja pertamanya adalah Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit. Ratu Agung mempunyai tujuh orang anak, diantaranya, anak yang pertama bernama Kelamba Api, yang juga dikenal dengan nama Raden Cili. Yang kedua bernama Manuk Mincur, dan yang ketiga bernama Lemang Batu. Yang keempat bernama Tajuk Rompong, yang kelima bernama Rindang Papan, yang keenam bernama Anak Dalam, dan yang ketujuh atau bungsu bernama Putri Gading Cempaka.
Putri gading sempaka mempunyai
paras wajah yang cukup cantik jelita, ia bagaikan bidadari dan para kaum bangsawan berlomba – lomba untuk meminangnya menjadi pendamping hidup. Bahkan pinangan tersebut diutarakan sejak Putri Gading Cempaka berusia remaja (belum cukup umur-red). Akhirnya semua pinangan tersebut ditolak secara halus.
paras wajah yang cukup cantik jelita, ia bagaikan bidadari dan para kaum bangsawan berlomba – lomba untuk meminangnya menjadi pendamping hidup. Bahkan pinangan tersebut diutarakan sejak Putri Gading Cempaka berusia remaja (belum cukup umur-red). Akhirnya semua pinangan tersebut ditolak secara halus.
Suatu hari Ratu aAgung jatuh sakit, saat itu ia merasa bahwa usianya sudah tidak akan lama lagi, sehingga ia memanggil semua putra – putrinya ke hadapanya. Setelah semua putra – putrinya berkumpul mengelilingi ayahandanya, bersabdalah ayahanda dengan suara pelan namun penuh wibawa
”Duhai anakandaku semua, kini rasanya ayahanda tiadalah kuasa hidup berlama-lama. Sebelum Ayahanda meregang jasad melepas nyawa meninggalkan dunia nan fana, maka Ayahanda hendak menitipkan dua buah wasiat kerajaan ini kepada anakandaku semua.”
Mendengar suaranya itu ke- tujuh putra – putri Ratu Agung sedih dan menagis Lirih tanpa suara dan isak. Ayahanda Baginda Ratu Agung pun lalu melanjutkan sabdanya
. “Demi menjunjung tinggi rasa keadilan, kedamaian, dan ketentraman di dalam negeri ini, maka Ayahanda berwasiat tahta kerajaan Sungai Serut ini kepada anakandaku Anak Dalam. Namun demikian Ayahanda berpesan hendaknya kalian semua tetap bersatu dalam suka maupun duka, dalam bahagia maupun derita.”
Adapun wasiat yang kedua adalah :
“apabila terjadi sesuatu hal yang menimpa negeri Sungai Serut ini, dan negeri ini sudah tidak dapat lagi dipertaruhkan, maka hendaklah kalian semua menyingkir ke Gunung Bungkuk. Di Gunung Bungkuk itulah nanti datang seorang raja yang akan menjadi jodoh anakandaku Putri Gading Cempaka.”
Akhirnya setelah Ratu Agung wafat dilaksanakanlah semua wasiatnya oleh anak dalam, mereka pun hidup dengan rukunwalau Puteri Gading Cempaka masih merasakan duka yang mendalam. Singkat cerita tersebutlah seorang pemuda yang merupakan Pangeran Aceh datang ingin meminang Puteri Gading Cempaka yang terkenal akan kecantikanya. Namun karena Anak Dalam yang merupakan raja saat itu menolak secara halus, karena ia teringat wasiat ayahnya. Karena Pangeran Aceh itu tersinggung akhirnya ia menggempur Kerajaan Sungai Serut dan peperangan pun tidak dak dapat dihindari, Kerajaaan Serut dalam keadaan Kacau balau. Sang raja dan semua saudaranya pun menarik diri menuju bukit bungkuk.
Setelah sekian lama menunggu akhirnya datanglah utusan Baginda Maharaja Sakti yang sat itu menjadi Raja kerajaan Bangkahulu (Kerajaan serut akhirnya dipimpin oleh Baginda Maharaja Sakti dan berubah nama menjadi Bangkahulu). Akhirnya Putri Gading Cempaka dan Baginda Maharaja Sakti menikah dan dikaruniai keturunan yang merupakan calon putra mahkota.
SELESAI
Mungkin pendiri dari thifan tsufuk (ust. Habib-red) ingin agar para tamid akhwatnya tetap menjadi seorang akhwat yang lemah lembut dan cantik jelita laksana bidadari seperti Puteri Gading Cempaka.
0 comments:
Posting Komentar