Kamis, 19 Agustus 2010

Kenapa Kita Harus Membaca Al - Quran, Jika Tidak Tahu Artinya?

Hiduplah seorang kakek yang beragama islam di sebuah areal perkebunan di suatu pegunungan sebelah timur Kentucky dengan cucu lelakinya yg masih muda. "Setiap pagi Kakek bangun lebih awal duduk di meja dapur membaca Quran-nya.

Cucu lelakinya ingin sekali menjadi seperti kakeknya dan mencoba untuk menirunya semampunya. Suatu hari sang cucu bertanya, "Kakek, Aku mencoba untuk membaca Qur'An seperti yang kau lakukan tetapi aku tidak memahaminya, dan apa yang aku pahami aku lupakan secepat aku menutup buku. Sebenarnya apa gunanya membaca Qur'an”

Kakek terdiam sejenak, ia berhenti
meletakkan batubara di tungku, membalikan badanya dan menjawab, "Bawa keranjang batubara ini ke sungai dan bawakan aku sekeranjang air."

Anak itu melakukan seperti yang diperintahkan oleh sang kakek, tetapi semua air habis menetes sebelum tiba kembali ke rumah.

Kakek tertawa dan berkata, "kau harus bergerak lebih cepat lagi," Maka ia menyuruh cucunya kembali ke sungai dengan keranjang tersebut untuk mencobanya kembali. Kali ini anak itu berlari lebih cepat dari sebelumnya, tetapi lagi-lagi keranjang tersebut kosong sebelum ia kembali ke rumah.

Sambil terengah-engah, ia mengatakan pada kakeknya bahwa tidak mungkin untuk membawa air dalam keranjang, dan ia pergi untuk mengambil ember sebagai gantinya. Sang kakek berkata, "Aku tidak menginginkan seember air, aku ingin sekeranjang air”.

"Kau hanya tidak berusaha cukup kera”s, dan ia pergi ke luar pintu untuk melihat cucunya mencoba lagi. Pada titik ini, anak itu tahu bahwa hal itu mustahil, tetapi ia ingin menunjukkan kepada kakeknya bahwa meskipun dia berlari secepat dia bisa, airnya akan selalu habis menetes sebelum ia kembali ke rumah.

Anak itu kembali mencelupkan keranjangnya ke sungai dan berlari sekuat tenaga, tapi ketika ia menemui kakeknya keranjang itu kosong lagi. Sambil terengah – engah, ia berkata, "Lihat Kek, percuma saja" " Jadi, kau pikir itu tidak ada gunanya?"

Orang tua itu berkata, "Lihatlah keranjang itu”. Anak itu melihat keranjangnya dan untuk pertama kalinya menyadari bahwa keranjang itu sekarang berbeda. Keranjang Itu telah berubah dari keranjang batubara yang tua kotor dan kini bersih, luar dalam.

“Nak, itulah yang terjadi ketika kau membaca Al Qur'an Kau tidak memahami atau ingat segalanya, tetapi ketika kau membacanya, kau akan berubah (berbeda), luar dalam.. Itulah cara kerja Allah dalam hidup kita










0 comments:

Posting Komentar